“Ayo ayo~” Kata Om Tuti sambil memegang secarik kertas setelah kami semua sudah mengambil undian. Dan kulihat, kuponku pertuliskan angka 7.
Om Tuti pun membacakan undiannya. Ternyata kami akan makan ber 4 dalam satu meja. Pasanganku adalah Ayahku sendiri, dan yang ikut bersama kami adalah Opah Shogo dan Tante Yukari.
“Semuanya harap ke atas dan mempersiapkan diri. Kita kumpul 30 menit lagi!!” Kata Tante Harumi.
“Yahh… Padahal aku sudah lapar~” Rengek kakakku. “Dasar..” gumamku.
“Kamu sekelompok dengan siapa??” Tanya kakakku. “Umm… itu, sama papa, Opah Shogo dan Tante Yukari.. Kalau kamu??”
“Sama Mama, Eiki dan Tante Saito..”
“Hoooo……. Cewek semua yah..”
BLETAKKK!!!!
“AU!!!!”
“Enak aja!! Emang pacarku cewek?!?!” Omel Nadine. Ya, ia tadi memukulku dengan keras. Aku masih memegangi kepalaku sementara Ara tertawa terbahak bahak.
“Ampun bang… Kan Nadine COWOK!!!” Kataku sambil kemudian berlari sembunyi di balik Nagayan.
“Sudahlah Dine…. Ngomong-ngomong, kamu sekelompok dengan siapa??” Tanya Nagayan sambil menahan Nadine yang sudah ingin mencekekku.
“Sama Tatsuya, Oma Hiroko, dan Ken…”
“Hooo….. sama KEN!!!!” Kata Ara bersemangat, “Jangan lupa mata matain yah!!” Balasku.
“Iya, sekalian mata matain Tatsuya juga!!” Balas Nadine yang memang juga agak protektif terhadap Miki.
“Kamu sama siapa kalau begitu Ra??” Tanyaku.
“Sama Yoshida, Kohei dan Tante Harumi…”
“Kalau Nagayan??”
“Sama Naoya…”
“LAGI?!?!” kata Nadine heran. Nagayan tidak memperdulikannya alias cuek.
“Tante Kumi dan Takuya…”
“Kasihan mamamu Ra… Cewek sendiri..” Kataku. Ara nyengir, “Tenang saja, meja papaku pasti bakal di sebelahnya…”
“Hoh.. Kalau tidak salah, papamu sama Xixi kan??” Tebak Nagayan sementara Nadine masih kesal karena tadi di cuekin.
“Iya.. Sama Miki dan Om Tuti…”
“Hai…” Ternyata Ai-chan datang dengan loncat loncat sehingga hampir menabrak meja.
“Eh, Ai-chan sama siapa aja??” Kata Nadine yang sudah bangkit dari ‘ngambek’nya.
“Sama Papa, Mama dan Om Ito..”
“Nyaris keluarga semua yah??” Kata Om Tuti yang tiba tiba muncul di sebelahku. “Papa sama siapa kalau begitu?” Tanya Nagayan.
“Kan tadi sudah di sebut sama Ara!!” Kata Nadine. Nagayan salah tingkah karena tadi ia pikun. “Kalau begitu, Mama sama siapa??” Tanyanya.
“Sama aku kan??” Jawab Ara. Nagayan tambah malu dan sekarang gantian dia yang sembunyi di belakangku. Kami semua tertawa terbahak bahak melihat tingkah Nagayan.
“Oh ya Pa… Kenapa sih, semua pasangan harus di atur dengan undian??” Tanya Nadine. Nagayan juga mengangguk angguk setuju.
“Biar seru aja.. Memang kenapa?? Tak bisa berdua dengan Eiki yah??” Kata Om Tuti sambil melirik Nadine yang sudah mulai kesal lagi.
“Sudah Dine, sabar… Itu kan papa mu…” Kata Ara sambil ia dan Ai-chan menahan Nadine yang sudah hendak mengejar Om Tuti, namun Om Tuti telah melesat pergi.
30 menit kemudian…
“Hwoaaaa!!! MAKAN!!!!!!” Teriak kakakku sambil duduk di kursi terdekat. “Eits!! Jangan duduk dulu!! Pengaturan Kursi belum!!” kata Om Tuti.
“Jangan bilang kalau pakai undian lagi…” Kata Yoshida. Om Tuti hanya tersenyum. “Tidak, sudah ada kok nama namanya. Silahkan di liat..” kata Om Tuti.
Kulihat mejaku bersebelahan dengan meja kelompok Nadine dan meja kelompok Ai-chan!! Tampak Ken yang berarap Ai-chan memandangnya, Nadine yang sedang mengawasi Tatsuya. Tatsuya yang sudah duduk sambil melihat ke arah Miki. Oma Hiroko yang duduk sambil tersenyum ke Opa Shogo. Om Yosuke yang lagi mengenang masa lalu bersama Tante Chie dan Papaku. Tante Yukari yang lagi sibuk dengan bukunya. Dan Om ito yang sedang tidur di kursinya.
Tak lama kemudian makanan di sajikan dan kami semua makan. Setelah itu..
“Semuanya sudah makan dengan tenang??” Tanya Tante Harumi sambil berteriak dan itu di sambut dengan teriakan puas oleh yang lain.
“Ok!! Sekarang kalian semua boleh balik ke kamar dan tidur. Besok pagi kita kumpul jam 9!!!”
Dan kami semua bangkit dan sambil menguap (tidak semuanya sih) pergi ke kamar.
“Malam…” Kataku ke Ara, Nadine dan Ai-chan.
“Malam juga..”
“Oyasumi..”
“Mimpi indah yah!!”
Dan di dalam kamar, Eiki sudah setengah tidur. Cepat amat anak ini kembali ke kamar.
“Cynthia..” Panggil Nagayan dari balik pintu. Maka aku membukakan pintu, “Ya??”
“Umm… Cuma mau mengucapkan selamat malam…” Katanya lalu lari terbirit birit. Aku hanya bisa cengo. “Malam juga!!” Teriakku ke punggung Nagayan sementara ia lari ke kamarnya.
Aku pun masuk ke kamar dan segera terlelap. Ternyata Eiki tidak mengorok seperti kakakku.
-:-:-:-:-:-:-:-:-:-
Paginya, aku di bangunkan dengan suara ribut ayahku dan Nagayan yang mencoba menerobos masuk ke kamarku.
“Cynthia!! Kamu tidak apa apa kan??” Tanya Ayahku dan Nagayan bersamaan membuatku sweatdrop.
“Pagi…” Kata Eiki, tampaknya ia sudah mandi dan hendak jalan jalan. “Aku pergi dulu yah…” Katanya lagi. Aku mengangguk, “Titip salam buat Nadine..”
Muka Eiki memerah, “Kok kamu tau sih??”
“Dengan siapa lagi kamu akan jalan jalan kalau mengenakan pakaian serapi itu??”
Muka Eiki tambah merah, lalu buru buru ia keluar kamar. Ayahku dan Nagayan masih ribut sendiri.
“Sudah, aku tak papa. Kalian tunggulah di luar sementara aku mandi.” Kataku. Tak lama kemudian aku selesai mandi dan berpakaian, kulihat jam kamar dan ternyata masih jam setengah 8. “Masih ada waktu untuk jalan jalan,” pikirku.
Aku keluar kamar dan ternyata hanya Nagayan yang menungguku. “Pagi.. Mau jalan jalan??” Tanyanya. “Ok… Kemana Ayahku??” Jawabku.
“Kencan bareng Ibumu, pagi ini banyak pasangan berjalan jalan. Bahkan Opa Shogo dan Oma Hiroko juga..”
Maka kami mulai berjalan jalan sambil mengobrol tentang macam macam.
“Pagi!!!” Kata Ai-chan sambil berjalan ke arah kami. “Upss… Sorry!!” Katanya lagi sambil berhenti berjalan.
“Sorry kenapa??” Tanyaku. “Sorry karena mengganggu acara romantis kalian!!” Balas Ai-chan sambil berjalan mundur menjauhi kami.
Brukk!! Dan Ai-chan pun menabrak Ken. “Maaf maaf!!” Kata Ai-chan panik sambil membantu Ken berdiri. Muka Ken merah saat menerima uluran tangan Ai-chan.
Aku dan Nagayan berpandang pandangan, dan tanpa sepatah katapun di ucapkan, kami telah setuju untuk pergi membiarkan mereka berdua.
“Ma-Mau Jalan jalan ga??” Tanya Ken gugup, aku dan Nagayan mempercepat langkah.
“Boleh…” Terdengar balasan Ai-chan dari kejauhan.
“YES!!!!!” Teriak kami (saya dan Nagayan) penuh kemenangan, namun lalu kami cepat cepat tutup mulut dan kabur.
Tak lama kemudian kami bertemu dengan Nadine dan Eiki yang sedang sibuk memperdebatkan sesuatu.
“Ada apa??” Tanyaku pada Nadine. “Tidak apa apa. Kami hanya memperdebatkan masalah apakah Ken adalah cowok yang pantas untuk Ai-chan..” Jawab Nadine.
Aku tertawa pelan, Nadine memang sangat protective pada orang orang yang disayanginya. Khususnya para cewek cewek.
“Tadi Ken baru saja mengajak Ai-chan jalan jalan loh..” Kata Nagayan sambil memandang Nadine, penasaran apa ekspresinya.
“Oh itu..” Kata Nadine dan Eiki berbarengan. Muka mereka tidak tampak kaget.
“Kami yang menyarankan hal itu…” Kata Eiki yang kemudian langsung di peluk kakakku dari belakang. “Double date nih??” Katanya.
“Oii…” Kata Ara pelan, sementara Eiki masih berusaha melepaskan pelukan kakakku.
“Wala wala….” Kata seseorang. Kami semua menoleh dan mendapatkan Xixi dengan gaya khasnya sedang menuju kemari.
“Ini namanya bukan Double date alias kencan ganda!! Tapi ini mah Trio date..” Lanjut Xixi.
“Diam kau..” Kata Nadine sambil mengejar Xixi keliling lapangan.
---------------------------------------------------------------------------
Endingnya gaje banget…
Sudahlah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar