Akihiko x Mitsuru nih!!
Di buat saat pelajaran Fisika dan LIA
Battle of Love
-Chapter 1-
---------------------------------------------------------------------------------------
Sanada, Akihiko Sanada, ya, itulah namaku. Aku adalah kapten dari tim tinju di Gekkoukan High School. Aku hanya anak biasa, namun aku tinggal di Dorm bersama ke 9 sahabatku..
Shinjiro Aragaki, sahabatku sejak kecil yang sudah kuanggap saudara kandungku, kadang bahasanya cukup kasar, namun sebenarnya ia sangat baik. Apalagi terhadap binatang..
Minato Arisato, cowok pintar yang pandai memimpin, Ia cukup populer di sekolah, banyak gosip tentangnya, salah satunya adalah gosip bahwa ia playboy. Namun sebagai sahabat, aku tak boleh mempercayai itu, karena tentu saja, itu Cuma gossip~
Yukari Takeba, salah satu gadis populer di sekolah, seorang pemanah yang hebat, kau tak akan mau berhadapan dengan gadis satu ini apabila dia sudah marah.
Junpei Iori, Badut kami yang tak akan tergantikan, penyemangat semua orang dengan tingkah konyolnya..
Fuuka Yamagishi, Gadis alim yang pintar, selalu mencoba membantu orang dengan segenap kemampuannya, koki utama dorm ini.
Aegis, walaupun dia robot, namun dia selalu ramah pada setiap makhluk hidup kecuali Ryoji yang amat dibencinya karena alasan yang kurang jelas..
Ken Amada, anggota dorm termuda, ia baru kelas 5 SD namun ia sangat bersikap dewasa untuk anak seumurannya. Ia sering memandang diriku terlalu tinggi..
Koromaru, anjing yang kami pungut karena pemilik sebelumnya meninggal, ia selalu tahu mana dari kami yang sedang sedih dan ia sangat setia..
dan…
Mitsuru Kirijo…
Ya, Mitsuru adalah sahabatku yang paling spesial. Mesikpun sahabat terdekatku adalah Shinji, namun entah kenapa bagiku, Mitsuru sangat spesial. Banyak gadis di sekolah yang menyatakan cinta padaku, namun aku menolak mereka karena…
-Dorm-
“Akihiko… Bolehkah aku bertanya sesuatu??”
“Apa?? Oh, boleh.. Silahkan saja..” Balasku, wanita berambut merah itu menunduk malu, ya, itulah Mitsuru. Saat ini hanya ada kami berdua di Dorm, kami bertiga (Aku, Shinji dan Mitsuru) pulang cepat. Shinji sedang mengajak anjing kami, Koromaru berjalan jalan sekalian menjemput Ken dari sekolahnya, sedangkan Minato dan yang lainnya masih sekolah.
“Umm…. Bagaimana cara ngomongnya yah… Umm Akihiko…” Mukanya tambah merah karena malu, jantungku langsung deg deg-kan..
“Bagaimana kalau.. kalau kita jalan jalan minggu ini??” Tanya Mitsuru sambil menundukan kepalanya yang merah seperti kepiting rebus.
“Hah?!?!” Tanyaku, dadaku rasanya hampir meledak kegirangan. Mitsuru mengajakku kencan?? Kucoba bersikap tenang seperti biasanya walaupun jantungku rasanya mau copot.
“Boleh.. Kemana??” Balasku, berusaha untuk tenang, aku mengambil kue yang kemarin Fuuka buat.
“Jadi kau mau??”
Aku mengangguk lagi. “Kalau kau setuju, akan kutanya Arisato dan yang lainnya..” Kata Mitsuru lagi.
Kueku jatuh, “Yang lainnya??” Tanyaku tak percaya.
“Iya, aku mempunyai 9 tiket pertandingan baseball yang di adakan di Port Island Stadium minggu ini..”
Aku menghela nafas dan mengambil kueku yang jatuh tadi. “Ada apa Akihiko?? Kau kelihatan kecewa..” Tanya Mitsuru sambil ikut mengambil kue di meja.
“Tidak apa apa..”
Tentu saja aku kecewa, kukira aku dan Mitsuru akan jalan jalan BERDUA. Arti dari BERDUA itu adalah HANYA DIA dan AKU.
“Mitsuru….” Kataku setelah beberapa menit di landa keheningan. Ku putuskan untuk mengatakan perasaanku sekarang.
“Ya??” Balasnya sambil mengalihkan perhatian dari buku dan kuenya.
“Aku… Aku ini… Sebenarnya…. Aku ini.. Sebenarnya.. Aku.. aku… Aku suka padamu!!” Kataku nyaris teriak. Mitsuru tak tampak terkejut.
“Aku juga suka dan sayang padamu Akihiko, dan aku juga sayang semuanya..” Balas Mitsuru cuek sambil membaca bukunya lagi.
“Bukan itu!!”
“Kalau begitu apa??”
“Sebenarnya… Sebenarnya aku ini cin-“
“KAMI PULANGGGGGG!!!!!!!!!!!!!~” Pintu depan pun terbuka lebar dengan keras, dan badut dorm kami masuk dan mengganggu pernyataanku tadi.
“Selamat datang Iori, Takeba, Arisato, dan Yamagishi.. Tadi apa yang hendak kau katakan Akihiko??” Tanya Mitsuru. Aku menggeleng, “Lupakan saja..”
Dua hari kemudian, di pertandingan Baseball…
“Nah, itu tempat duduk kita…” Kata Mitsuru sambil menunjuk sejumlah bangku, sementara ia sendiri duduk di kursi nomor 11.
Kesempatan!! Aku pun berusaha duduk di kursi nomor 10. Namun..
“Mitsuru-san, ini pertandingan antara team apa dengan team apa??”
“Entahlah, Amada. Ini adalah pertama kalinya aku ke pertandingan baseball..” Jawab Mitsuru. Ternyata Ken sudah duduk di sebelah Mitsuru!!
Tenang Akihiko, tenang… Masih ada kursi nomor 12…
“Senpai, kalau kau belum pernah ke pertandingan baseball sebelumnya, darimana kau mendapat tiket sebanyak ini??”
“Ayahku yang memberikannya untukku, Takeba..” Jawab Mitsuru. Ternyata Yukari sudah duduk di sebelahnya dan menghancurkan kesempatanku.
“Aki, sedang apa kau disana?? Ayo duduk!! Pertandingannya sudah mau mulai..” Kata Shinji sambil duduk di kursi nomor 14 di sebelah Fuuka. Aku pun duduk di kursi nomor 15, paling ujung.
Tak lama sejak pertandingan mulai, Junpei tampak kepanasan. Dan tak hanya dia saja, aku pun merasa kepanasan. Tampaknya semua orang juga kepanasan. Tak heran, hari ini sinar matahari sangat panas.
“Akihiko-senpai~ Belikan aku minum donk~” Rengek Junpei.
“Enak saja!! Beli sana sendiri!!”
“Umm, Akihiko…. Bisakah kau membelikan aku minuman juga??” Tanya Mitsuru. Aku tak bisa menolaknya kalau begini, namun ada satu hal yang kutakutkan.
“Aku juga!!!!” Teriak yang lain dan mimpi burukku jadi kenyataan.
“Kenapa aku??”
“Karena kau yang paling dekat dengan tangga, Akihiko..” Jawab Mitsuru. Maka aku tak mungkin menolak lagi karena Mitsuru sudah memberikan aku deathglare walaupun yang lain tak tahu.Dan aku pun berjalan dengan lesu ke arah kantin.
Ternyata, saat aku membeli minuman, Ken dan Minato telah bertukar tempat karena Ken tidak kelihatan. Dan saat aku kembali, Mitsuru dan Minato tengah mengobrol akrab dan mesra. Saat itu juga hatiku terasa sakit..
“Ini dia minuman kalian, Lima Coca cola dan lima fanta..” Kataku dengan lesu. Mereka pun berebutan minuman dan aku pun mengambil fantaku.
“Fantanya habis yah??” Tanya Mitsuru yang memang tadi tak ikut rebutan. “Padahal aku meu fanta..” Kata Mitsuru sambil mengambil Coca Cola yang tersisa.
“Kalau begitu, ambil saja mi-“
“Ambil saja milikku, Mitsuru-senpai..” Kata Minato mendahuluiku.
“Kau tak usah melakukannya Arisato..” Jawab Mitsuru malu malu.
“Tak apa, ambil lah…”
“Te-terima ka-kasih..” Jawab Mitsuru, mukanya memerah senang.
Langsung, pada saat itu juga. Hatiku terasa panas, sakiiit sekali..
Inikah…
Inikah yang dinamakan….
Cemburu karena cinta??
---------------------------------------------------------------------------------------
Akihiko cemburu!!!
Wes…
Kasihan deh.. *di bantai Akihiko dan Caesar*
Disini tak ada yang namanya monster jelek bernama Shadow..
Jadi Minato dan Shinji masih hidup!!!
P.S : Mohon maaf bila ada salah ketik..
Jumat, 31 Juli 2009
Senin, 27 Juli 2009
Our Family - Chapter 2 -
Yosh!! Chapter 2!! Eh, yang mau ikutan, maksudnya ikut masuk.. Jangan segan segan bilang yah~
------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi sabtu yang cerah, seharusnya semua orang pasti senang dengan keadaan ini, namun diriku tidak!! Aku masih sebal dengan kakakku yang ceking kaya anjing gelandangan itu. Kalau saja dia bukan pacar Ara, sudah kuhajar habis habisan dia!!
“Ade~” Ayahku memanggil dari luar, hari ini kami semua memang mau berlibur. Sekolah kami (saya, Nadine dan Ara) serta Sekolah Ai-chan sedang liburan Natal, maka kami, sekeluarga besar berencana menginap di villa pribadi keluarga Nadine.
Maka aku pun bergegas bersiap siap dan satu jam kemudian kami sudah berangkat ke villa.
Villa, 2 jam kemudian..
“Hwoa!!~” Teriak kami sekeluarga kecuali Ibuku yang hanya tersenyum melihat kami, “Keren..” Kata Kakakku sambil loncat loncat.
“Cynthia!!!” dan Aku pun berbalik ke arah suara itu, terlihat Ara, Om Kengo, Tante Kumi dan adiknya Ara, Dimas (tapi kami lebih sering memanggilnya Xixi) berjalan ke arahku.
“Welcome welcome..” Kata Om Tuti, Ayah Nadine yang mengundang kami semua kesini. “Mari masuk, semuanya sudah menunggu di dalam..”
Maka kami semua masuk dan pergi ke ruang santai bersama Om Tuti. Ternyata disana sudah ada Nadine dan Mamanya, Tante Harumi, Om Ito dan Tante Saito, Opa Shogo dan Oma Hiroko, Kakak kakak Nadine : Takuya, Nagayan, Miki, dan Kohei, Ai-chan dan keluarga, dan anehnya, aku melihat Eiki dan bukan itu yang kubingungkan.. Tetapi kenyataan bahwa Eiki datang bersama adiknya, Ken dan Ibunya, Tante Yukari.
“Hooo, semua sudah datang kan?? Kalau begitu mari kita ke ruang makan, semua pasti sudah lapar kan??” Kata Tante Harumi yang di jawab oleh teriakan setuju oleh semuanya.
“Mengapa Ken ada disini??” Tanyaku pada Nadine dengan berbisik.
“Ku minta Eiki membawanya kesini, aku ingin menjodohkannya dengan Ai-chan..” Balas Nadine dengan ketawa setan khasnya.
“Dasar Mak comblang~” Kataku dan Ara bersamaan.
“Ada masalah anak anak??”
“Ahh, tidak kok Tante Chie…” Jawab Ara. Tante Chie adalah ibu Ai-chan, istri dari Om Yosuke tentu saja..
“Kalau begitu, ayo kita makan!! Katanya mereka memasak steak untuk makan siang..” Kata Tante Chie bersemangat. Kami hanya tertawa gugup.
“Kau memang tek pernah bisa berubah yah, Chie..” Kata Papaku yang muncul entah dari mana. Papaku, Mamaku, Om Yosuke dan Tante Chie memang sahabat lama. Kata Mamaku, dia dan papaku adalah mak comblangnya Om Yosuke dan Tante Chie.
“Hahahaha, itu jadi membuatku mengingat masa lalu, Chie..” Sambung mamaku yang juga muncul entah dari mana. Dan mereka berempat (Om Yosuke juga ikut) terus berbicara tentang masa lalu.
“Ayo.. nanti makanannya keburu dingin~” Rengek kakakku yang membuat kami terkejut. Ternyata keluargaku mempunyai kebiasaan untuk muncul di saat yang tak terduga.
Makan siang berlangsung dengan penuh keceriaan. Dan setelah makan siang, kami berkumpul di ruang santai lagi.
“Well, disini banyak Kamar, silahkan pilih. Dan tentang teman sekamar, itu akan kami acak~ Tentu saja kami juga ikut.. Semuanya harus ikut, ya, bahkan Opa Shigi juga~” Kata Tante Harumi semangat.
“Cewek dengan cowok digabung??” Tanya Nagayan. Tante Harumi mengangguk dan di jawab dengan teriakan putus asa dari semua orang kecuali Om Tuti.
“Baiklah!! Mari kita mulai~” Teriak Om Tuti, dan semua orang, mau tidak mau mengambil undian nomor. Dan aku mendapat nomor 11.
“Jadi, saya bacakan pasangannya..”
Semuanya menjadi tegang, berharap dan berdoa.
“Pasangan Pertama!! Nomor 1 dengan nomor 25!!!”
Nadine dan Harumi sendiri maju kedepan. Acarapun berlanjut, dan beginilah pasangannya..
1-25 = Nadine – Tante Harumi
2-10 = Ai-chan - Ken
3-4 = Nagayan - Naoya
5-23 = Shogo- Om Ito
6-20 = Om Kengo - Hiroko
7-18 = Ara - Miki
8-16 = Om Tuti - Tante Kumi
9-28 = Kohei - Tante Yukari
11-13 = Cynthia - Eiki
12-19 = Ayah (Souji) - Xixi
14-27 = Tatsuya - Om Yosuke
15-17 = Ibu (Yukiko) - Takuya
21-24 = Kakakku (Shuuji) - Yoshida
22-26 = Tante Chie- Tante Saito
Beberapa orang menghela nafas pasrah, termasuk diriku. Sekamar dengan pacar Nadine?!?! Mati aku, tapi ada satu hal yang membuatku tersenyum. Ai-chan sekamar dengan Ken!!
“Apes~” Keluhku pada Nadine dan Ara. “Nadine!! Tuker!!” Pintaku lagi.
“Jangan merusak kesenangan Cynthia.. Lagi pula Nadine setuju kan??” Kata Ara dengan pandangan liciknya.
“Itukan karena kalian dengan sesama cewek!!”
“Tenang Cyn, Eiki aman kok!!” Kata Nadine sambil cekikikan. Aku cemberut, “Bukan itu maksudku!!!”
“Ok, tenang semuanya~ Sekarang, silahkan pilih kamar kalian!!” Kata Tante Harumi sambil membawa tasnya.
“Ahhh, kita pilih sekarang??” Tanya Eiki padaku, aku mengangguk.
Segera kami menemukan kamar yang pas. Tak lama kemudian, aku mengetahui, bahwa kamar sebelah kananku adalah kamarnya ayah. Dia pasti sudah berhasil membujuk Xixi. Sebelah kiriku adalah Nagayan, ia pasti juga curiga. Dan di depanku adalah Ibuku, tentu saja. Di sebelah Ibuku adalah kamar kakakku dan di sebelahnya lagi adalah kamar Ara.
Di Depan Kamar Ara adalah Kamar Om Kengo. Sedangkan di lantai 2, kamar Ai-chan paling ujung, depannya adalah Om Tuti, sebelahnya adalah Tatsuya. Sebelah Tatsuya ada Opa Shogo, depannya Om Yosuke, dan di sebelah Om Yosuke adalah Kohei.
Jadi, beginilah petanya :
Lantai 1
Nagayan Kamarku Ayah Om Kengo
Nadine Ibuku Kakak Ara
Lantai 2 :
Ai-chan Tatsuya Opa Shogo
Om Tuti Tante Chie Om Yosuke Kohei
“Jadi.. Kau tidur di kasur yang mana??” Tanya Eiki, “Aku yang ujung saja..” Kataku sambil menunjuk Kasur dekat jendela.
“Cynthia anakku sayang~” Kata Papaku yang langsung masuk dan memberikan deathglare ke Eiki. “Papa mau ngomong dulu sama Eiki yah??” Lanjutnya lagi dengan senyum palsunya.
Tanpa banyak omong, aku pun keluar. Di lorong ternyata Nadine dan Ara juga baru keluar dari kamar mereka.
“Ayah..” Kata kami berbarengan dan kami pun tertawa bareng. Maklum lah, sifat seorang Ayah yang protective pada anaknya yang sedang beranjak remaja.
“Jalan jalan keluar??” Tanya Nadine, yang ternyata benar benar serius tentang menjodohkan Ai-chan dan Ken. Namun Nadine langsung kecewa, kerena Ken belum selesai di ceramahi oleh Om Yosuke.
“Ra, sekarang jam berapa??” Tanya Nadine lesu. “Jam 2..” Balas Ara.
“Bentar lagi acara malam akan di mulai, kita balik ke kamar yuk!!” Ajakku. Mereka setuju, ternyata Ayahku sudah selesai ceramah dan sekrang Eiki sedang mandi.
“Eiki??” Panggilku. “Ya??” Balasnya.
“Jangan lama lama..” Kataku, mungkin karena sudah terbiasa oleh kakakku dan ayah yang kalau mandi bisa ber jam jam.
Tak lama kemudian Eiki keluar, dan gentian aku yang mandi. 20 menit kemudian, aku sudah siap dengan segala sesuatu.
“Acara malamnya apa sih??” Tanya Eiki sambil membaca buku panduan yang di sediakan oleh Om Tuti. “No Idea..” Balasku.
10 menit kemudian kami semua sudah berkumpul di bawah. Semuanya menggunakan baju santai namun sopan.
“Pah, emang acara kali ini apa??” Tanya Kohei. Om Tuti tersenyum.
“Kita akan mencari Harta karun!!” Katanya semangat. “Aku dan mamaku tidak akan ikut karena kami akan menjadi jurinya. Di rumah ini ada beberapa petunjuk untuk setiap kelompok..”
Petunjukku dan Eiki adalah.. “Carilah di bawah sesuatu yang berharga bagi semua orang..”
“Ahhh… ada ide??” Tanya Eiki, aku menggeleng.
“Ada beberapa yang di luar!! Selamat mencoba!! Yang berhasil menemukan harta kelompoknya duluan akan di berikan hadiah!!”
“Yuk, kita cari..” Ajakku..
------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi sabtu yang cerah, seharusnya semua orang pasti senang dengan keadaan ini, namun diriku tidak!! Aku masih sebal dengan kakakku yang ceking kaya anjing gelandangan itu. Kalau saja dia bukan pacar Ara, sudah kuhajar habis habisan dia!!
“Ade~” Ayahku memanggil dari luar, hari ini kami semua memang mau berlibur. Sekolah kami (saya, Nadine dan Ara) serta Sekolah Ai-chan sedang liburan Natal, maka kami, sekeluarga besar berencana menginap di villa pribadi keluarga Nadine.
Maka aku pun bergegas bersiap siap dan satu jam kemudian kami sudah berangkat ke villa.
Villa, 2 jam kemudian..
“Hwoa!!~” Teriak kami sekeluarga kecuali Ibuku yang hanya tersenyum melihat kami, “Keren..” Kata Kakakku sambil loncat loncat.
“Cynthia!!!” dan Aku pun berbalik ke arah suara itu, terlihat Ara, Om Kengo, Tante Kumi dan adiknya Ara, Dimas (tapi kami lebih sering memanggilnya Xixi) berjalan ke arahku.
“Welcome welcome..” Kata Om Tuti, Ayah Nadine yang mengundang kami semua kesini. “Mari masuk, semuanya sudah menunggu di dalam..”
Maka kami semua masuk dan pergi ke ruang santai bersama Om Tuti. Ternyata disana sudah ada Nadine dan Mamanya, Tante Harumi, Om Ito dan Tante Saito, Opa Shogo dan Oma Hiroko, Kakak kakak Nadine : Takuya, Nagayan, Miki, dan Kohei, Ai-chan dan keluarga, dan anehnya, aku melihat Eiki dan bukan itu yang kubingungkan.. Tetapi kenyataan bahwa Eiki datang bersama adiknya, Ken dan Ibunya, Tante Yukari.
“Hooo, semua sudah datang kan?? Kalau begitu mari kita ke ruang makan, semua pasti sudah lapar kan??” Kata Tante Harumi yang di jawab oleh teriakan setuju oleh semuanya.
“Mengapa Ken ada disini??” Tanyaku pada Nadine dengan berbisik.
“Ku minta Eiki membawanya kesini, aku ingin menjodohkannya dengan Ai-chan..” Balas Nadine dengan ketawa setan khasnya.
“Dasar Mak comblang~” Kataku dan Ara bersamaan.
“Ada masalah anak anak??”
“Ahh, tidak kok Tante Chie…” Jawab Ara. Tante Chie adalah ibu Ai-chan, istri dari Om Yosuke tentu saja..
“Kalau begitu, ayo kita makan!! Katanya mereka memasak steak untuk makan siang..” Kata Tante Chie bersemangat. Kami hanya tertawa gugup.
“Kau memang tek pernah bisa berubah yah, Chie..” Kata Papaku yang muncul entah dari mana. Papaku, Mamaku, Om Yosuke dan Tante Chie memang sahabat lama. Kata Mamaku, dia dan papaku adalah mak comblangnya Om Yosuke dan Tante Chie.
“Hahahaha, itu jadi membuatku mengingat masa lalu, Chie..” Sambung mamaku yang juga muncul entah dari mana. Dan mereka berempat (Om Yosuke juga ikut) terus berbicara tentang masa lalu.
“Ayo.. nanti makanannya keburu dingin~” Rengek kakakku yang membuat kami terkejut. Ternyata keluargaku mempunyai kebiasaan untuk muncul di saat yang tak terduga.
Makan siang berlangsung dengan penuh keceriaan. Dan setelah makan siang, kami berkumpul di ruang santai lagi.
“Well, disini banyak Kamar, silahkan pilih. Dan tentang teman sekamar, itu akan kami acak~ Tentu saja kami juga ikut.. Semuanya harus ikut, ya, bahkan Opa Shigi juga~” Kata Tante Harumi semangat.
“Cewek dengan cowok digabung??” Tanya Nagayan. Tante Harumi mengangguk dan di jawab dengan teriakan putus asa dari semua orang kecuali Om Tuti.
“Baiklah!! Mari kita mulai~” Teriak Om Tuti, dan semua orang, mau tidak mau mengambil undian nomor. Dan aku mendapat nomor 11.
“Jadi, saya bacakan pasangannya..”
Semuanya menjadi tegang, berharap dan berdoa.
“Pasangan Pertama!! Nomor 1 dengan nomor 25!!!”
Nadine dan Harumi sendiri maju kedepan. Acarapun berlanjut, dan beginilah pasangannya..
1-25 = Nadine – Tante Harumi
2-10 = Ai-chan - Ken
3-4 = Nagayan - Naoya
5-23 = Shogo- Om Ito
6-20 = Om Kengo - Hiroko
7-18 = Ara - Miki
8-16 = Om Tuti - Tante Kumi
9-28 = Kohei - Tante Yukari
11-13 = Cynthia - Eiki
12-19 = Ayah (Souji) - Xixi
14-27 = Tatsuya - Om Yosuke
15-17 = Ibu (Yukiko) - Takuya
21-24 = Kakakku (Shuuji) - Yoshida
22-26 = Tante Chie- Tante Saito
Beberapa orang menghela nafas pasrah, termasuk diriku. Sekamar dengan pacar Nadine?!?! Mati aku, tapi ada satu hal yang membuatku tersenyum. Ai-chan sekamar dengan Ken!!
“Apes~” Keluhku pada Nadine dan Ara. “Nadine!! Tuker!!” Pintaku lagi.
“Jangan merusak kesenangan Cynthia.. Lagi pula Nadine setuju kan??” Kata Ara dengan pandangan liciknya.
“Itukan karena kalian dengan sesama cewek!!”
“Tenang Cyn, Eiki aman kok!!” Kata Nadine sambil cekikikan. Aku cemberut, “Bukan itu maksudku!!!”
“Ok, tenang semuanya~ Sekarang, silahkan pilih kamar kalian!!” Kata Tante Harumi sambil membawa tasnya.
“Ahhh, kita pilih sekarang??” Tanya Eiki padaku, aku mengangguk.
Segera kami menemukan kamar yang pas. Tak lama kemudian, aku mengetahui, bahwa kamar sebelah kananku adalah kamarnya ayah. Dia pasti sudah berhasil membujuk Xixi. Sebelah kiriku adalah Nagayan, ia pasti juga curiga. Dan di depanku adalah Ibuku, tentu saja. Di sebelah Ibuku adalah kamar kakakku dan di sebelahnya lagi adalah kamar Ara.
Di Depan Kamar Ara adalah Kamar Om Kengo. Sedangkan di lantai 2, kamar Ai-chan paling ujung, depannya adalah Om Tuti, sebelahnya adalah Tatsuya. Sebelah Tatsuya ada Opa Shogo, depannya Om Yosuke, dan di sebelah Om Yosuke adalah Kohei.
Jadi, beginilah petanya :
Lantai 1
Nagayan Kamarku Ayah Om Kengo
Nadine Ibuku Kakak Ara
Lantai 2 :
Ai-chan Tatsuya Opa Shogo
Om Tuti Tante Chie Om Yosuke Kohei
“Jadi.. Kau tidur di kasur yang mana??” Tanya Eiki, “Aku yang ujung saja..” Kataku sambil menunjuk Kasur dekat jendela.
“Cynthia anakku sayang~” Kata Papaku yang langsung masuk dan memberikan deathglare ke Eiki. “Papa mau ngomong dulu sama Eiki yah??” Lanjutnya lagi dengan senyum palsunya.
Tanpa banyak omong, aku pun keluar. Di lorong ternyata Nadine dan Ara juga baru keluar dari kamar mereka.
“Ayah..” Kata kami berbarengan dan kami pun tertawa bareng. Maklum lah, sifat seorang Ayah yang protective pada anaknya yang sedang beranjak remaja.
“Jalan jalan keluar??” Tanya Nadine, yang ternyata benar benar serius tentang menjodohkan Ai-chan dan Ken. Namun Nadine langsung kecewa, kerena Ken belum selesai di ceramahi oleh Om Yosuke.
“Ra, sekarang jam berapa??” Tanya Nadine lesu. “Jam 2..” Balas Ara.
“Bentar lagi acara malam akan di mulai, kita balik ke kamar yuk!!” Ajakku. Mereka setuju, ternyata Ayahku sudah selesai ceramah dan sekrang Eiki sedang mandi.
“Eiki??” Panggilku. “Ya??” Balasnya.
“Jangan lama lama..” Kataku, mungkin karena sudah terbiasa oleh kakakku dan ayah yang kalau mandi bisa ber jam jam.
Tak lama kemudian Eiki keluar, dan gentian aku yang mandi. 20 menit kemudian, aku sudah siap dengan segala sesuatu.
“Acara malamnya apa sih??” Tanya Eiki sambil membaca buku panduan yang di sediakan oleh Om Tuti. “No Idea..” Balasku.
10 menit kemudian kami semua sudah berkumpul di bawah. Semuanya menggunakan baju santai namun sopan.
“Pah, emang acara kali ini apa??” Tanya Kohei. Om Tuti tersenyum.
“Kita akan mencari Harta karun!!” Katanya semangat. “Aku dan mamaku tidak akan ikut karena kami akan menjadi jurinya. Di rumah ini ada beberapa petunjuk untuk setiap kelompok..”
Petunjukku dan Eiki adalah.. “Carilah di bawah sesuatu yang berharga bagi semua orang..”
“Ahhh… ada ide??” Tanya Eiki, aku menggeleng.
“Ada beberapa yang di luar!! Selamat mencoba!! Yang berhasil menemukan harta kelompoknya duluan akan di berikan hadiah!!”
“Yuk, kita cari..” Ajakku..
---------------------------------------------------------------------------------------------
Mohon maaf apa bila ada salah ketik~
Thanks to Ara yang membantu saya membuat pasangan kamar, walaupun dia sendiri ga tau~
Sabtu, 25 Juli 2009
Our Family - Chapter 1 -
FanFic khusus untuk Ara, Nadine dan Ai-chan..
Enjoy…
OUR FAMILY
Chapter 1
Pagi ini indah seperti biasanya, suara ibuku yang nyaring sudah bergema pagi ini.. Pasti karena kakak ku~
Oh, saya lupa mengenalkan diri. Namaku Hayashi Cynthia. Saya adalah gadis biasa dari keluarga yang tampaknya biasa saja. Namun….
“CYNTHIA!!!!! MAU SAMPAI KAPAN TIDUR!!!!!! SUDAH PAGI TAU!!!!!!”
“BENTAR!!!!”
Itu pasti kakakku, jika tidak teriak teriak setiap pagi pasti mulutnya gatal. Maka saya pun bergegas mandi dan berpakaian sebelum ia teriak lagi.
Di bawah, kakakku tengah makan dan ayahku sedang membaca komik *??!!* sementara Ibuku mempersiapkan bekalku.
Kakakku, Hayashi Shuuji, tengah kuliah jurusan musik. Kakakku SANGAT bandel, tak jarang kami bertengkar. Sebenarnya ia cukup baik kalau dia MAU.
Ayahku, Hayashi Souji adalah seorang direktur perusahaan kue. Jadi kakakku dan diriku sering makan kue. Terutama kakakku yang merupakan penggemar berat kue.
Ibuku, Amagi Yukiko, tapi sekarang ia menjadi Hayashi Yukiko. Ia adalah seorang ibu rumah tangga. Masakannya adalah yang terbaik!!
Pagi ini saya diantar oleh kakakku seperti biasa. Dan tanpa kusadari, ia tengah senyum senyum sendiri ke gerbang sekolah. Tiba tiba ia sudah berjalan dengan gugup ke sana.
Ternyata!!! Di sana ada pacarnya tercinta, Ara, yang merupakan salah satu sahabatku. Sebelum kakakku pergi terlalu jauh, ku berteriak padanya.
“ADUHH, BAHAGIANYA~ PAGI PAGI SUDAH KETEMU PACAR!!!!!”
“Diem kamu!!” Balas kakakku dengan muka merah. “Siapa bilang saya aja, tuh liat!!” Lanjutnya sambil menunjuk ke arah lain dari pintu gerbang yang ia tuju. Disitu ada sahabatku yang lain, Nadine dan kakakknya, Nagayan, yang merupakan pacarku. Dan sepertinya mukaku ikut memerah.
“Bener kan??” Tanya kakakku sinis, maka kupukul kakinya dan lari ke gerbang sekolah sambil menjemput Nadine dan Ara.
“Disini dilarang berpacaran!!!” Teriakku pada kakakku sebelum masuk sekolah.
------
“Enak yah kalian, tiap pagi bisa ketemu pacar…” Keluh Nadine, Saya dan Ara hanya bisa tertawa pelan.
“Habis Eiki juga agak sibuk kan?? Mengurus toko bunga sendirian??” Tanya Ara
Nadine menggeleng, “Adiknya kan juga membantu..”
“Hah?? Eiki punya adik??” Tanyaku tidak percaya. Nadine mengangguk, “Baru pulang dari Amerika katanya”
“Siapa namanya??” Tanyaku dan Ara berbarengan. “Kitamura Ken kalau tidak salah..” Jawab Nadine.
“oooooooo” Inez kami (saya dan Ara) berbarengan.
Nadine sweatdrop. “Hari ini kita ada janjian dengan Ai-chan kan?? Ngumpul dimana??” Tanyaku.
“Di rumah Ara, agar kalian berdua tidak seperti tomat setiap saat..” Jawab Nadine. Mukaku dan Ara memerah.
Sepulang sekolah.. Rumah Ara *kenapa kaya Persona yah??*
“Ai-CHAN~~” Teriak kami bertiga bebarengan..
Saya lupa menjelaskan, Nadine dan Ara adalah sepupu, sedangkan Aiko, yang biasanya kami sapa Ai-chan, adalah calon ade iparnya kakak Nadine yang satu lagi, Miki.
“Ai-chan hari ini mau kemana??” Tanya Ara..
“Mau beli bunga buat Tatsuya nii-chan… Dia nitip, katanya buat Miki.”
“Ya.. Kalau gitu kita ke toko bunga Kitamura gimana??” Tanyaku sambil melirik Nadine..
“Ok saja..” Kata Nadine cuek. Dia memang bukan tipe cewek yang mukanya sering merah. Dan itu yang sering membuat kami kecewa..
Pergi ke toko bunga Kitamura kami diantar oleh papanya Ara, Om Kengo..
“Jangan pulang malam malam ya Ra..” Pesan Om Kengo. “Dan putuslah dengan Shuuji..” Lanjutnya sambil menyalakan mesin mobil.
Yup, Om Kengo dari dahulu tidak menyukai kakakku, ia tak ingin Ara jadian dengannya, sedangkan Ara sangat mencintai kakakku. Karena itu mereka berdua sering bertengkar..
“Ayah kan tahu, kalau itu tak akan mungkin terjadi..” Bisik Ara pada kami semua yang sudah menahan tawa.
“Nadine??”
Eiki menepuk pundak Nadine dan kami pun terkejut. “Benar kan!! Ada yang bisa kami bantu??” Tanya Eiki dengan sedikit malu.
“Kami??” Tanya Ai-chan. Eiki mengangguk, “Memangnya Nadine belum cerita?? Orangtua dan adikku baru pulang dari Amerika, mereka membantuku sekarang.. Yah, Ayahku masih agak sibuk, jadi ia hanya sedikit membantu..”
“Jangan bilang begitu tentang bapakmu Ei-chan!!” Teriak seorang wanita cantik berpakaian serba pink yang keluar dari toko diikuti oleh cowok ganteng yang kira kira 1 tahun lebih muda dari Eiki.
Eiki, Kitamura Eiki adalah pacar Nadine yang membuka usaha sendiri, yaitu toko bunga.
“Maafkan aku mama….”
“Jadi kau yang bernama Nadine, selera Ei-chan keren juga. Dan kalian pasti Cynthia, Ara dan Ai-chan. Ei-chan sering nge-gossip tentang kalian..”
Kami hanya bisa sweatdrop, bagaimanapun juga dia itu lebih tua…
“Oh!! Saya lupa mengenalkan diri, namaku Takeba Yukari. Namun, setelah menikah dengan Kitamura Junpei, suamiku yang sekarang, namaku jadi Kitamura Yukari..” Kata Tante Yukari centil. “Dan ini anak keduaku, Kitamura Ken..”
“Alooo…” Kata kami berbarengan. Ken hanya mengangguk.
“Silahkan masuk..” Kata Eiki kemudian..
Maka kami masuk ke toko, dan membiarkan Ai-chan memilih bunga. Tiba-tiba Ara menyenggol tanganku..
“Lihat si Ken deh, dia dari tadi ngelihatin Ai-chan terus!!” Bisik Ara bersemangat. Ketika kulihat, ternyata….. EMANG BENER!!!
Maka kami memberitahu Nadine, tentunya berbisik juga. Dan pada saat itu juga, kami memutuskan untuk jadi ‘Mak Comblang’
Setelah Ai-chan memilih dan membeli bunganya, kami pun berkunjung ke Rumah Ai-chan.
“I’M HOOOOOOMMMMMMEEEEEEE!!!!!~” Teriak Ai-chan.
“Aduh dedek baru pulang~” Teriak Om Yosuke lebay ingin memeluk Ai-chan, tapi sudah di serobot oleh Tatsuya, kakak Ai-chan yang ke 3
“Mana bunganya??” Tanyanya. Kemudian ia melihat Nadine. “Nadine!! Gimana kabar Mikiku tercinta??”
“ehhh… Baik baik saja….” Jawab Nadine.
WEBEK WEBEK
Ternyata Hp Nadine bunyi, “Wah, sepertinya saya sudah di suruh pulang. Nagayan nii-chan sudah di jalan menuju sini..”
“Kalau gitu saya dan Cynthia juga mohon diri.. Nadine kita bareng yah!!” Kata Ara. Maka kami bertiga menunggu di depan.
Din din!! Dan Nagayan dan mobilnya sudah muncul di depan kami. Nadine membisikan sesuatu ke Nagayan yang membuat mukanya merah, dan firasatku ga enak.
Dan ternyata benar, Nagayan langsung ke rumah Nadine dan Ara. Jadi saya hanya berduaan dalam perjalanan menuju rumahku. Tak terasa hari pun mulai gelap.
Sesampainya di depan rumahku..
“Terima kasih yah, sudah mengantarku..” Kataku. Kurasa mukaku memerah, dan kulihat mukanya juga memerah.
“Sama sama, kalau begitu. Selamat malam..” Katanya sambil memegang tanganku.
“EHEM!!” Kata dua suara berbarengan. Ternyata Ayahku dan kakakk tengah mengintip.
“Ya ya selamat malam. Ayo Cynthia, kita masuk. Di luar dingin.” Kata Ayahku sementara kakakku menahan tawa, akan kubalas dia nanti.
“Ya, kalau begitu saya mohon diri dulu. Selamat malam Om, Shuuji dan Cynthia..” Pamit Nagayan dan ia pun pergi.
“Malam…” Kata kami bertiga berbarengan. Lalu Ayahku masuk ke rumah, dan kuteriaki kakakku.
“Pasti ini gara gara kamu!!”
“Kena deh kamu!!”
Dan teruslah pertarungan kami sampai Ibuku menyuuh kami masuk.
Chapter 1
END
Selesai!!
Berikut adalah Komentar Inez selama saya menulis..
Saya : “Ei-chan sering nge-gossip tentang kalian…..” *nulis*
Inez : “MARAH DONK MARAH!!!!”
Saya : “Kami hanya bisa sweatdrop, bagaimanapun juga dia itu lebih tua…” *nulis*
Inez : “Ko Cuma sweatdrop?? MARAH DONK!! MARAH!!!!”
Saya : *deathglare ke Inez*
Saya : “Kitamura Junpei, suamiku yang sekarang” *nulis*
Inez : “emang suaminya ada berapa??”
Saya : *ketawa sambil mukulil Inez*
Saya : “mengangguk” *nulis*
Inez : “mengangguk guk guk!!”
Saya : “Ara menyenggol…..” *nulis*
Inez : “Menyenggol pantatku”
Saya : “Lihat si Ken deh, dia dari tadi…..” *nulis*
Inez : “dari tadi nangis terisak isak”
Saya : “tadi ngelihatin Ai-chan terus!!” Bisik Ara bersemangat” *nulis*
Inez : “tadi ngelihatin Ai-chan terus!!” *teriak*
Saya : “kan Tulisannya BISIK!!!”
Saya : “Maka kami memberitahu Nadine” *nulis*
Inez : “Nge GOSSIP”
Saya : “berkunjung ke Rumah Ai-chan” *nulis*
Inez : “pulang sekolah kok mampir mampir?? Anak Nakal…”
Lalu ini percakapan saya dan Inez…
Saya nanya : “Bagusan mana, Isaka Yosuke dan Isaka Chie apa Isaka Minato dan Isaka Aegis??”
Inez : “Isaka Chie..”
Saya : “Isaka Yosuke dan Isaka Chie tadi??”
Inez : “Iya, kok Chie ma Yosuke??”
Saya : emang maunya sama siapa??
Inez : sama Minato..
Saya : “MINATO DARI PERSONA 3!!!”
Karena percakapan diatas ini, Perut saya jadi sakiiiiiit banget..
Enjoy…
OUR FAMILY
Chapter 1
Pagi ini indah seperti biasanya, suara ibuku yang nyaring sudah bergema pagi ini.. Pasti karena kakak ku~
Oh, saya lupa mengenalkan diri. Namaku Hayashi Cynthia. Saya adalah gadis biasa dari keluarga yang tampaknya biasa saja. Namun….
“CYNTHIA!!!!! MAU SAMPAI KAPAN TIDUR!!!!!! SUDAH PAGI TAU!!!!!!”
“BENTAR!!!!”
Itu pasti kakakku, jika tidak teriak teriak setiap pagi pasti mulutnya gatal. Maka saya pun bergegas mandi dan berpakaian sebelum ia teriak lagi.
Di bawah, kakakku tengah makan dan ayahku sedang membaca komik *??!!* sementara Ibuku mempersiapkan bekalku.
Kakakku, Hayashi Shuuji, tengah kuliah jurusan musik. Kakakku SANGAT bandel, tak jarang kami bertengkar. Sebenarnya ia cukup baik kalau dia MAU.
Ayahku, Hayashi Souji adalah seorang direktur perusahaan kue. Jadi kakakku dan diriku sering makan kue. Terutama kakakku yang merupakan penggemar berat kue.
Ibuku, Amagi Yukiko, tapi sekarang ia menjadi Hayashi Yukiko. Ia adalah seorang ibu rumah tangga. Masakannya adalah yang terbaik!!
Pagi ini saya diantar oleh kakakku seperti biasa. Dan tanpa kusadari, ia tengah senyum senyum sendiri ke gerbang sekolah. Tiba tiba ia sudah berjalan dengan gugup ke sana.
Ternyata!!! Di sana ada pacarnya tercinta, Ara, yang merupakan salah satu sahabatku. Sebelum kakakku pergi terlalu jauh, ku berteriak padanya.
“ADUHH, BAHAGIANYA~ PAGI PAGI SUDAH KETEMU PACAR!!!!!”
“Diem kamu!!” Balas kakakku dengan muka merah. “Siapa bilang saya aja, tuh liat!!” Lanjutnya sambil menunjuk ke arah lain dari pintu gerbang yang ia tuju. Disitu ada sahabatku yang lain, Nadine dan kakakknya, Nagayan, yang merupakan pacarku. Dan sepertinya mukaku ikut memerah.
“Bener kan??” Tanya kakakku sinis, maka kupukul kakinya dan lari ke gerbang sekolah sambil menjemput Nadine dan Ara.
“Disini dilarang berpacaran!!!” Teriakku pada kakakku sebelum masuk sekolah.
------
“Enak yah kalian, tiap pagi bisa ketemu pacar…” Keluh Nadine, Saya dan Ara hanya bisa tertawa pelan.
“Habis Eiki juga agak sibuk kan?? Mengurus toko bunga sendirian??” Tanya Ara
Nadine menggeleng, “Adiknya kan juga membantu..”
“Hah?? Eiki punya adik??” Tanyaku tidak percaya. Nadine mengangguk, “Baru pulang dari Amerika katanya”
“Siapa namanya??” Tanyaku dan Ara berbarengan. “Kitamura Ken kalau tidak salah..” Jawab Nadine.
“oooooooo” Inez kami (saya dan Ara) berbarengan.
Nadine sweatdrop. “Hari ini kita ada janjian dengan Ai-chan kan?? Ngumpul dimana??” Tanyaku.
“Di rumah Ara, agar kalian berdua tidak seperti tomat setiap saat..” Jawab Nadine. Mukaku dan Ara memerah.
Sepulang sekolah.. Rumah Ara *kenapa kaya Persona yah??*
“Ai-CHAN~~” Teriak kami bertiga bebarengan..
Saya lupa menjelaskan, Nadine dan Ara adalah sepupu, sedangkan Aiko, yang biasanya kami sapa Ai-chan, adalah calon ade iparnya kakak Nadine yang satu lagi, Miki.
“Ai-chan hari ini mau kemana??” Tanya Ara..
“Mau beli bunga buat Tatsuya nii-chan… Dia nitip, katanya buat Miki.”
“Ya.. Kalau gitu kita ke toko bunga Kitamura gimana??” Tanyaku sambil melirik Nadine..
“Ok saja..” Kata Nadine cuek. Dia memang bukan tipe cewek yang mukanya sering merah. Dan itu yang sering membuat kami kecewa..
Pergi ke toko bunga Kitamura kami diantar oleh papanya Ara, Om Kengo..
“Jangan pulang malam malam ya Ra..” Pesan Om Kengo. “Dan putuslah dengan Shuuji..” Lanjutnya sambil menyalakan mesin mobil.
Yup, Om Kengo dari dahulu tidak menyukai kakakku, ia tak ingin Ara jadian dengannya, sedangkan Ara sangat mencintai kakakku. Karena itu mereka berdua sering bertengkar..
“Ayah kan tahu, kalau itu tak akan mungkin terjadi..” Bisik Ara pada kami semua yang sudah menahan tawa.
“Nadine??”
Eiki menepuk pundak Nadine dan kami pun terkejut. “Benar kan!! Ada yang bisa kami bantu??” Tanya Eiki dengan sedikit malu.
“Kami??” Tanya Ai-chan. Eiki mengangguk, “Memangnya Nadine belum cerita?? Orangtua dan adikku baru pulang dari Amerika, mereka membantuku sekarang.. Yah, Ayahku masih agak sibuk, jadi ia hanya sedikit membantu..”
“Jangan bilang begitu tentang bapakmu Ei-chan!!” Teriak seorang wanita cantik berpakaian serba pink yang keluar dari toko diikuti oleh cowok ganteng yang kira kira 1 tahun lebih muda dari Eiki.
Eiki, Kitamura Eiki adalah pacar Nadine yang membuka usaha sendiri, yaitu toko bunga.
“Maafkan aku mama….”
“Jadi kau yang bernama Nadine, selera Ei-chan keren juga. Dan kalian pasti Cynthia, Ara dan Ai-chan. Ei-chan sering nge-gossip tentang kalian..”
Kami hanya bisa sweatdrop, bagaimanapun juga dia itu lebih tua…
“Oh!! Saya lupa mengenalkan diri, namaku Takeba Yukari. Namun, setelah menikah dengan Kitamura Junpei, suamiku yang sekarang, namaku jadi Kitamura Yukari..” Kata Tante Yukari centil. “Dan ini anak keduaku, Kitamura Ken..”
“Alooo…” Kata kami berbarengan. Ken hanya mengangguk.
“Silahkan masuk..” Kata Eiki kemudian..
Maka kami masuk ke toko, dan membiarkan Ai-chan memilih bunga. Tiba-tiba Ara menyenggol tanganku..
“Lihat si Ken deh, dia dari tadi ngelihatin Ai-chan terus!!” Bisik Ara bersemangat. Ketika kulihat, ternyata….. EMANG BENER!!!
Maka kami memberitahu Nadine, tentunya berbisik juga. Dan pada saat itu juga, kami memutuskan untuk jadi ‘Mak Comblang’
Setelah Ai-chan memilih dan membeli bunganya, kami pun berkunjung ke Rumah Ai-chan.
“I’M HOOOOOOMMMMMMEEEEEEE!!!!!~” Teriak Ai-chan.
“Aduh dedek baru pulang~” Teriak Om Yosuke lebay ingin memeluk Ai-chan, tapi sudah di serobot oleh Tatsuya, kakak Ai-chan yang ke 3
“Mana bunganya??” Tanyanya. Kemudian ia melihat Nadine. “Nadine!! Gimana kabar Mikiku tercinta??”
“ehhh… Baik baik saja….” Jawab Nadine.
WEBEK WEBEK
Ternyata Hp Nadine bunyi, “Wah, sepertinya saya sudah di suruh pulang. Nagayan nii-chan sudah di jalan menuju sini..”
“Kalau gitu saya dan Cynthia juga mohon diri.. Nadine kita bareng yah!!” Kata Ara. Maka kami bertiga menunggu di depan.
Din din!! Dan Nagayan dan mobilnya sudah muncul di depan kami. Nadine membisikan sesuatu ke Nagayan yang membuat mukanya merah, dan firasatku ga enak.
Dan ternyata benar, Nagayan langsung ke rumah Nadine dan Ara. Jadi saya hanya berduaan dalam perjalanan menuju rumahku. Tak terasa hari pun mulai gelap.
Sesampainya di depan rumahku..
“Terima kasih yah, sudah mengantarku..” Kataku. Kurasa mukaku memerah, dan kulihat mukanya juga memerah.
“Sama sama, kalau begitu. Selamat malam..” Katanya sambil memegang tanganku.
“EHEM!!” Kata dua suara berbarengan. Ternyata Ayahku dan kakakk tengah mengintip.
“Ya ya selamat malam. Ayo Cynthia, kita masuk. Di luar dingin.” Kata Ayahku sementara kakakku menahan tawa, akan kubalas dia nanti.
“Ya, kalau begitu saya mohon diri dulu. Selamat malam Om, Shuuji dan Cynthia..” Pamit Nagayan dan ia pun pergi.
“Malam…” Kata kami bertiga berbarengan. Lalu Ayahku masuk ke rumah, dan kuteriaki kakakku.
“Pasti ini gara gara kamu!!”
“Kena deh kamu!!”
Dan teruslah pertarungan kami sampai Ibuku menyuuh kami masuk.
Chapter 1
END
Selesai!!
Berikut adalah Komentar Inez selama saya menulis..
Saya : “Ei-chan sering nge-gossip tentang kalian…..” *nulis*
Inez : “MARAH DONK MARAH!!!!”
Saya : “Kami hanya bisa sweatdrop, bagaimanapun juga dia itu lebih tua…” *nulis*
Inez : “Ko Cuma sweatdrop?? MARAH DONK!! MARAH!!!!”
Saya : *deathglare ke Inez*
Saya : “Kitamura Junpei, suamiku yang sekarang” *nulis*
Inez : “emang suaminya ada berapa??”
Saya : *ketawa sambil mukulil Inez*
Saya : “mengangguk” *nulis*
Inez : “mengangguk guk guk!!”
Saya : “Ara menyenggol…..” *nulis*
Inez : “Menyenggol pantatku”
Saya : “Lihat si Ken deh, dia dari tadi…..” *nulis*
Inez : “dari tadi nangis terisak isak”
Saya : “tadi ngelihatin Ai-chan terus!!” Bisik Ara bersemangat” *nulis*
Inez : “tadi ngelihatin Ai-chan terus!!” *teriak*
Saya : “kan Tulisannya BISIK!!!”
Saya : “Maka kami memberitahu Nadine” *nulis*
Inez : “Nge GOSSIP”
Saya : “berkunjung ke Rumah Ai-chan” *nulis*
Inez : “pulang sekolah kok mampir mampir?? Anak Nakal…”
Lalu ini percakapan saya dan Inez…
Saya nanya : “Bagusan mana, Isaka Yosuke dan Isaka Chie apa Isaka Minato dan Isaka Aegis??”
Inez : “Isaka Chie..”
Saya : “Isaka Yosuke dan Isaka Chie tadi??”
Inez : “Iya, kok Chie ma Yosuke??”
Saya : emang maunya sama siapa??
Inez : sama Minato..
Saya : “MINATO DARI PERSONA 3!!!”
Karena percakapan diatas ini, Perut saya jadi sakiiiiiit banget..
Ps : Mohon maaf apabila ada salah ketik~
Langganan:
Postingan (Atom)