Chapter 2 is here!! Mohon maaf bila ada yang mengira bahwa ini semua tentang Ingatan Yukiko. Tapi sebenarnya saya membuat kumpulan cerita yang lalu saya susun untuk menjadi seperti misi Yukiko membantu temannya sambil mengingat kembali ingatannya. Dan mencari ‘penyebab’nya…
Chapter 2
-I just don’t Understand-
Yukiko’s POV
“Cih…” Kata Kanji. Kou tampak bangga seakan dia telah memenangkan pertandingan itu.
“Tapi kamu sudah menjadi pacar yang ga becus!!” Kata Kanji lagi. “Dan apa alasanmu mengatakan itu??” Jawab Kou dingin. Rise hanya menatap mereka cemas.
“Kou… Kanji..” Panggil Rise pelan, tapi mereka menghiraukannya. “Kau membuat Rise menangis!!!” Kata Kanji marah.
“Aku juga dapat menuduhkan hal yang sama kepadamu..” Jawab Kou lagi. Aku menggigil melihatnya. Kemarin, ia begitu ramah dan ceria, namun sekarang sangat berbeda.
“Apa?!?!” Balas Kanji, siap bertarung. Kou juga sudah memasang kuda kuda. Sesaat ku kira mereka akan bertarung. Namun…
“Sudah cukup Kou…” Kata Rise pelan sambil memegang tangan Kou. “Ayo kita pulang…” Dan Kou serta Rise pulang meninggalkan Kanji sendirian.
“Aku heran apa yang dilihat Rise pada Kou itu…” Gumam Kanji sambil meninggalkan Kuil itu.
Sejenak aku sedikit shock, dan kemudian aku tambah shock gara gara benda yang disebut handphone oleh Chie. Setelah aku cukup tenang, ku jawab teleponnya.
“Ha-Halo?” Kataku pelan.
“Yukiko!!! Kemana saja kau?!?! Aku mencarimu di rumah Rise-chan, tapi katanya kau tidak mampir. Dimana kamu sekarang??” Suara Chie terdengar jelas.
“Aku.. Tampaknya aku berada di sebuah kuil..”
“Tunggu disana!! Aku akan menjemputmu!!” Dan ia memutuskan telepon.
Sesaat kemudian Chie dan Yosuke telah tiba di tempatku, Chie langsung berteriak teriak panik.
“Kemana saja kau?!?! Kau tau betapa paniknya aku?!?!”
“Sabar Chie, Yukiko mungkin hanya ingin berjalan jalan..” Kata Yosuke menenangkan.
“Tapi apa yang membuat kamu kesini??” Tanya Chie. Maka aku menjelaskan semua perkara Rise, Kanji dan Kou.
Chie dan Yosuke hanya berpandang pandangan. “Kalian tidak tampak kaget..” Kataku melihat tingkah mereka.
“Well, sudah menjadi rahasia umum tentang cinta segitiga mereka..” Jelas Yosuke.
Sesaat kami semua hening. “Cinta itu rumit yah..” Kataku, aku sendiri pun kaget dengan perkataan itu. Kata kata itu keluar sendiri dari mulutku.
Muka Chie tiba tiba langsung berubah, mukanya bagai ia telah di beri tahu ada sahabatnya yang meninggal. “Ke-Kenapa kau berkata begitu Yukiko??” Tanya Yosuke gugup.
“Entahlah.. Tiba-tiba keluar saja dari mulutku.. Kenapa Kalian menjadi gugup begitu?? Apakah aku telah mengatakan sesuatu yang salah??”
“Uh-Oh… Tidak apa apa.. Ini sudah sore.. Akan kuantar kau pulang..” Kata Chie. Aku hanya mengangguk.
-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Malamnya, aku tak bisa tidur. Aku terus membayangkan Rise, Kou dan Kanji.
“Love..”
Tanpa sadar aku mengatakan hal itu, dan saat itu juga hatiku terasa sakit. Sama seperti aku jika aku mengingat kata ‘Rain’.
“Apakah ini ada hubungannya dengan memoriku?” Bisikku pada diriku sendiri.
-:-:-:-:-:-:-:-:-:- End of Yukiko’s POV:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-
Keesokan harinya
Paginya, Yukiko berjalan pelan menuju kelasnya. “Selamat Pagi..” Sapa Yukiko pada Chie dan Yosuke.
“Pagii!!” Sapa Chie bersemangat. “Tampaknya kamu tidak tersesat..”
“Aku diantar oleh Ibu pagi ini..”
“Well, memang perlu waktu untuk menghafal jalanan di Inaba..” Kata Yosuke sementara Yukiko memperhatikan sekitarnya,
“Siapa itu??” Tanyanya pada Chie sambil menunjuk foto yang di pajang Chie di dompetnya. Tiba tiba muka Chie dan Yosuke menjadi murung.
“Ya.. Seorang murid pindahan, ia pindah di akhir semester lalu..” Kata Chie dengan nada ‘tidak mau membahas lebih jauh’ sambil menjulurkan tangannya meminta dompetnya kembali, membuat Yukiko diam dan tak melanjutkan walau sebenarnya ia mempunyai segudang pertanyaan.
“Chie, apakah kau pernah jatuh cinta??” Tanya Yukiko tiba tiba. Muka Chie langsung merah.
“Ke-Kenapa kau bertanya seperti itu Yukiko??”
“Tak apa.. Jangan di pikirkan..”
Yukiko’s Diary :
Seminggu pun berlalu tanpa terjadi hal yang aneh, hanya saja tampaknya Keakraban antara Kou dan Kanji serta Kanji dan Rise sudah tak dapat di perbaiki lagi..
Tampaknya hubungan antara Chie dan Yosuke juga merenggang. Aku heran, ada apa ini. Kudengar dari Naoto dan Teddie bahwa mereka itu sangat akrab, walaupun memang caranya agak beda..
EARLY MORNING
“Hai Senpai..” Sapa Naoto saat ia melihat senpainya itu berjalan di depannya.
“Pagi Naoto-kun…” Balas Yukiko, ini hari pertama Yukiko sekolah seperti biasa lagi. Ini pertama kalinya juga Ia pergi sendiri. Minggu lalu Ia selalu diantar oleh Ibunya, kalau tidak di jemput oleh Chie.
“Kau sudah memperhatikan perubahan perkembangan ini??” Kata Naoto.
“Maksudmu??”
“Tentang hubungan Kanji,Rise dan Kou-senpai serta hubungan Chie-senpai dan Yosuke-senpai..”
“Ya.. Mereka tampak saling menjauh namun mereka masih kompak kalau mengenai diriku..” Jawab Yukiko pelan.
Keheningan menyelimuti mereka, kemudian Naoto mendesah..
“Kehilangan senpai memang menyedihkan, tapi aku tak tau akan menjadi seperti ini..” Katanya pada dirinya sendiri.
“Ada apa Naoto-kun?? Dan senpai manakah yang kau sebutkan tadi itu??” Tanya Yukiko bermaksud membantu.
Naoto terkejut dan tersadar dalam lamunannya, “Maaf, tadi aku melamun..”
“Tidak apa apa…”
Keheningan terus menyelimuti mereka, Naoto terus melamun mengenai ‘senpai’ dan Yukiko masih berusaha mencari penyelesaian masalahnya dan kawan kawannya.
“Aku pergi dulu Senpai…” Kata Naoto di balas oleh anggukan Yukiko ketika mereka telah tiba di sekolah.
“Pagi..”
“Pagi juga, Kyoko-chan..”
“Selamat Pagi Yukiko-san..”
“Selamat Pagi Natsuki ..”
“Pagi!! Kau ada waktu siang ini Yukiko-san??”
“Pagi Mihashi-kun, hehehe.. Sepertinya tidak ada…”
Sapaan demi sapaan menyambut Yukiko. “Apakah mereka selalu seperti ini dulu apakah ini dikarenakan kejadian yang kualami?? Sudahlah..” Pikir Yukiko.
LUNCHTIME
“Humm… Enaknya makan dimana yah??” Pikir Yukiko saat menatap bentonya. “Kata Chie, atap adalah tempat yang enak, ku harap disitu tidak ramai…” Gumamnya sambil meninggalkan kelas.
“Kenapa??!! Kenapa kau memilih bersama dia?!?!”
Tangan Yukiko langsung membeku di udara ketika mendengar suara itu di atap. “Siapa yang ada di atap??” Pikirnya. Kemudian ia merapat ke tembok takut orang itu keluar dan ia juga menguping.
“Dan mengapa kau begitu peduli?!?!”
“Aku kan sahabatmu…”
“Hanya sahabat yah??”
Setelah berkata begitu, seorang gadis berambut pendek men’jeblak’ pintu. Yukiko dapat melihat air mata menetes dari pipinya. Ia pun mengenali gadis itu.
“Chie??”
Yukiko menoleh ke arah atap dan ia nyaris saja di tabrak oleh Yosuke yang berlari mengejar Chie.
“Hey!! Tunggu!! Apakah aku salah?!?!” Kata Yosuke, namun keseimbangannya runtuh dan ia pun jatuh ke dasar tangga.
“Yosuke-kun!!!” Teriak Yukiko dan melongok ke bawah. “Kau tidak apa apa??”
“AOAOAOAOAO!!!” Kata Yosuke sementara Yukiko sweatdrop.
“Kayak orang utan aja…” Kata Kou yang tiba tiba muncul sambil nyengir nyengir.
“JANGAN NYENGIR AJA!!! BANTUIN DONK!!!!”
“Iye.. Iye..” Kata Kou sambil menjulurkan tangan yang di terima oleh Yosuke.
“Kok bisa sih jatuh dari situ??” Tanya Kou sambil melihat ke atas. “Eh, hallo Yukiko-san!!” Sapa Kou kemudian.
“Eh iya hallo..” Balas Yukiko gugup karena masih mengingat kejadian minggu lalu.
“Well, aku masih harus mengurus klub basketku.. See ya!!!” Kata Kou sambil berlalu.
“Anak aneh..” Gumam Yosuke yang kemudian menengok ke atas. “Yukiko, kau ada waktu pulang sekolah nanti??”
“Ada…”
“Ku tunggu kau di Samegawa Flood Plain yah..” Kata Yosuke sambil berjalan perlahan ke kelasnya. Dan Yukiko kembali ke atap untuk memakan bentonya.
AFTER SCHOOL
“Chie..” Panggil Yukiko pelan. Namun Chie melanjutkan berjalan, “Maaf Yukiko, aku harus pulang sekarang, sampai nanti..” Kata Chie.
Yukiko hanya menatap gadis berambut pendek itu berjalan menjauh.
AFTER SCHOOL, SAMEGAWA FLOOD PLAIN
“Yosuke-kun!!” Panggil Yukiko sambil berjalan ke arah Yosuke. “Ah.. Yukiko..” Jawab Yosuke.
“Ada apa??” Tanya Yukiko langsung ke pokok pembicaraan.
“Aku.. Aku..”
Chapter 2
-END-
Tia : Hehehe… Sengaja nih.. Biarin penasaran. Untuk yang berhasil menebak dengan tepat. 1 orang pertama, KALAU mau, akan saya jadikan OC disini.
Teddie : Aku ga muncul!! HWEEEEE~
Tia : Kan kamu dah muncul..
Teddie : Kapan tuh?? *Bolak balik halaman cerita*
Tia : Barusan di atas kamu muncul.. *Di gigitin Teddie*
Yosuke : Yo Author!!!
Tia : Apa?? Protes juga??
Yosuke : Iya lah!! Kenapa aku bisa jatuh dari tangga gitu??
Tia : Mau dari BALKON aja kalau gitu?? *Evil smile*
Yosuke : Eh, kaga… *kabur*
Chie, Yukiko, Kou, dkk : AUTHOR!!!!
Tia : Mau protes juga HAH?!?!?!
Dan studio menjadi kacau balau, tak layak untuk di lihat. Untuk sementara waktu, mari kita wawancara Seta Souji!!!
Souji : ……. Um…….. Mulai sekarang, saya akan menemani Author disini gara gara saya ga punya kerjaan.. *dengan ekspresi datar* Mohon bantuannya.. *membungkuk, masih ekspresi datar*